Kelompok 120 KKM Pondok Pesantren Tahun 2025 Gelar Pendidikan Berbasis Adab: Refleksi Kitab Talim Mutaalim di Era Modern

Pendidikan Berbasis Adab: Refleksi Kitab Talim Mutaalim di Era Modern

Pada Minggu, 19 Januari 2025, bakda dhuhur – Ashar di Pondok Pesantren Huffadz Manbaul Quran di Labuan – Pandeglang yang menjadi tuan rumah diskusi strategis bertajuk “Kajian Taklim Mutaalimin (Kaidah Menuntut Ilmu)”. Acara yang merupakan bagian dari program Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) UNTIRTA ini dipandu Prof. Ir. Agus Pramono, S.T., M.T., Ph.D., Tech, Kapuslit Material Maju Energi & Teknologi Hijau, selaku Korcam Program KKM Pesantren.

Diskusi yang dihadiri oleh santri, mahasiswa, masyarakat dan akademisi di sekitar Labuan ini mengupas nilai-nilai luhur kitab klasik Talim Muta’alim karya Syaikh Burhanuddin Ibrahim al-Zarnuji. Kitab ini menjadi pedoman etika menuntut ilmu untuk seluruh umat Muslim di dunia tanpa terkecualu sejak era Dinasti Abbasiyah, dimana kaidahnya menawarkan nilai-nilai yang relevan hingga era modern.

Kiai Sirojudin ZA, Pimpinan Pondok Pesantren Huffadz Manbaul Quran, membuka acara dengan penekanan pentingnya sinergi antara ilmu dan adab
“Ilmu adalah cahaya yang menerangi kehidupan, tetapi tanpa adab, ia kehilangan arah. Dalam konteks ini, santri dan mahasiswa tidak hanya perlu cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki etika dan karakter mulia yang membawa manfaat bagi masyarakat,” ungkap beliau.

Beliau menegaskan bahwa kitab Talim Mutaalim adalah panduan komprehensif, tidak hanya untuk santri di pesantren, tetapi juga bagi mahasiswa di era modern. Nilai-nilai seperti niat yang tulus, penghormatan kepada guru, serta kesungguhan dalam belajar adalah elemen penting untuk menciptakan generasi yang tangguh dan relevan di tengah perubahan zaman.
“Santri dan mahasiswa harus mampu memahami dinamika globalisasi, tetapi tetap berakar pada nilai-nilai spiritual Islam. Itulah kunci membangun pendidikan berbasis adab yang membawa keberkahan,” tambah Kiai Sirojudin yang merupakan Ulama dan Tokoh di-Labuan.

Mengadaptasi Nilai Talim Mutaalim di Era Digital
Sebagai narasumber utama, Prof. Agus Pramono menyoroti tantangan yang dihadapi oleh santri dan mahasiswa di era digital.
“Di masa ini, kita sering terjebak dalam ilusi kemudahan akses informasi. Namun, informasi tanpa fondasi moral dan etika hanya akan menciptakan kebingungan, bukan keberkahan,” ujarnya.

Beliau menjelaskan bahwa Talim Mutaalim mengajarkan 13 prinsip utama, seperti pentingnya niat, memilih guru yang tepat, hingga konsistensi dalam belajar. Prinsip ini harus diadaptasi ke dalam sistem pendidikan modern untuk membangun etos belajar berbasis tanggung jawab moral.
“Santri dan mahasiswa harus menjadi agen perubahan yang tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki karakter kuat untuk memimpin masa depan dengan integritas,” tegas Prof. Agus.

Di akhir kajian Prof Agus menyampaikan pesan Moral: Ilmu dan Amal sebagai Jalan Keberkahan dalam menjalani hidup
Dalam pesan penutupnya, Prof. Agus mengingatkan bahwa ilmu harus menjadi jalan menuju amal kebaikan.
“Ilmu tanpa amal ibarat pohon tanpa buah. Setiap langkah menuntut ilmu adalah investasi spiritual. Gunakan ilmu untuk menerangi jalan hidup sendiri dan membawa manfaat bagi orang lain,” jelas beliau.

Beliau juga menekankan pentingnya menjaga hubungan baik, bahkan dengan mereka yang mendzalimi kita.
“Doakan mereka yang menyakiti kita. Karena itu senantiasa di contohkan Rasulullah ketika mendapatkan perilaku Dzalim dari Kaum Kafir Quraish. Doa adalah bukti kebesaran hati sekaligus bentuk kepercayaan bahwa keadilan tertinggi ada pada Allah,” imbuhnya.

KKM UNTIRTA: Kolaborasi Santri & Mahasiswa Menuju Generasi Berkarakter
Acara ini menjadi bukti nyata keberhasilan KKM UNTIRTA dalam mengintegrasikan pendidikan formal dengan nilai-nilai tradisional pesantren. Sinergi antara santri dan mahasiswa membentuk model pendidikan berbasis adab yang relevan untuk menciptakan generasi yang tangguh secara intelektual dan spiritual. Karena hanya dengan fenomena tersebutlah karakter JAWARA di wujudkan

Melalui kegiatan ini, pesan kuat disampaikan: bahwa pendidikan bukan hanya soal transfer pengetahuan, tetapi juga transformasi karakter menuju keberkahan hidup terutama dalam mewujudkan Karakter JAWARA

#KKMUNTIRTA #SantriMahasiswa #PendidikanBerbasisAdab #TalimMuta’alim #GenerasiBerkarakter #IlmuBerkah

Sumber : Prof Agus Pramono/KKM Kelompok 120

Scroll to Top